Rabu, 28 Oktober 2015

puisi tentang marah, perjuagan,

si hidup yang berjuang
Kawan...
Taukah kamu hakikat kehidupan ?
Kehidupan yang selama ini..engkau jalani
Bertahun-tahun dengan potret warna warni

Hidup itu perjuangan,,, lihatlah..
Bayi menangis,, untuk bisa berada dipangkuan sang bunda
Anak kecil meronta untuk mendapatkan mainan kesukaannya
Kaum remaja saling mencoba untuk menemukan jati dirinya
Itu semua dimulai dari,,,
Seorang ibu yang berani berteriak,, memecah kesunyian, merintih kesakitan, lemah bertambah lemah,, bahkan hingga bertaruh nyawa
Apakah hanya sebatas itu?

Tidak,,
Perjuangan hidup berarti perjuangan selama hidup
Tak kan ada kata menyerah bagi yang berjuang
Ibarat pendaki gunung,, ia kan terus berjalan hingga ia mampu
Berdiri di puncak gunung yang ia tuju,, meski jalanan penuh kerikil tajam,, tebing dan jurang dalam.. tak kan mampu luluhkan darah juangnya,,

Jadilah pejuang untuk kebebasan mu,,
Jadilah pejuang untuk kehormatanmu..
Jadilah pejuang untuk kebahagiaanmu,,
Jadilah pejuang yang mati dengan terhormat
Karena tiada yang kan kita peroleh tanpa berjuang





Menutup mata
 by: mypu3

Mata,, engkau sepasang yang kecil
Namun kekuatanmu besar
Mengalahkan persendian tubuh dan tulang belulang
Menjadi tumpuan kesadaran
Bagi mereka

Mata,,engkau sepasang yang kecil
Namun engkau mampu memandang dunia
Yang begitu luas,,
Yang dekat engkau tatap,,
Yang jauh engkau pandangi
Besar kecil tak akan menghalangi,,

Mata,, tak peduli gelap atau terang,,
Engkau senantiasa setia
menjadi cahaya bagi raga ini,, tanpamu
tak kan ada keindahan dunia

mata,, salahkah bila terkadang aku ingin engkau terpejam, tertutup
dalam kesunyian
biar mata hati ini dapat leluasa
menjelajah angan dalam fikiran
bukan tidur,, bukan juga tak sadar
hanya ingin damai ,, tenang,, sunyi


duhai mata,,
engkau memang anugerahNya,, engkau memang cahayaku
tapi,, engkau juga sedih ku,,
apa yang engkau pandang, tidak selalu menyenangkanku,, bukan salahmu?! Tetapi

ingin,, aku ingin sekali merasakan damai,,
merenungi segala yang ingin ku renungi
menyerah dari segala yang menyiksa
biar ku damai dari kejemuan dunia
yang selalu engkau tatap
dan hanya kepadaNya aku memandang
wahai pemilik semesta

mata,, adakah hari esok engkau akan
menyenangkan ku? Mata..
adakah engkau akan menangis bila aku sedih?
Adakah engkau akan tau saat pandanganmu buat aku gundah?

Atau
Engkau sebenarnya enggan bila aku tidurkan?
Engkau tersiksa bila kelopakmu aku paksa tidur?

Andai engkau tahu..
 Pasti ada waktu bagimu
Saat itu engkau tak akan mampu memberontak
Tak berdaya..
Untuk sekedar membuka kelopakmu ,,
Bukan aku,, bukan diriku
 tetapi Dia yang menjagamu
pemilikmu,,
saatnya engkau menutup mata,,
kembali ke RahimNya

maka saat itu
kedamaian mengunjungi ragaku
kesunyian dan hilang dari dunia,,
membawaku ke alam yang tak lagi membutuhkan mu,,untuk melihat apa yang ada dihadapku,,

laa ilaa haa illallah..
muhammadar rasulallah,,





amarah asmara 
By: mypu3

Aku terpaku diam
Saat kemarahanmu membuncah hebat
Menghantam sanubariku,,
Menjerat rasa ibaku,,kedalam luapan emosi mu

Raut wajahmu bak sketsa buram
Matamu terlihat bulat dan tajam
Urat lehermu mulai tegang,,
Suaramu menambah gelagat tak menyenangkan
Engkau mulai menakutkan ku..

Sesaat engkau mulai bicara
Ucapan yang pedas dan pahit,,
Kalimat-kalimat yang terlontar dari mulutmu
Bagaikan petir beriring kilat
Namun mengapa tak ada hujan?

Engkau marah,,
Karena lara yang tak ada pelipurnya
Rindu yang tak ada obatnya
Cinta yang tak ada setianya,,
Engkau tak berdaya tahan amarah
asmara yang luka











Tidak ada komentar:

Posting Komentar