Minggu, 11 Maret 2018

merindu

ini diari saya,
tentang saya yang selalu menyimpan rindu
pada insan yang pernah memberikan saya kebaikan dan setelah itu ia pergi
rindu,
yang meninggalkan segudang tanya..
rindu yang terus tak bisa lepas dengan ungkapan kata saja..
membuat hati menangis di saat teringat
merindu itu tidak baik. jika yang dirindu tak tahu bila nak bersua
rindu itu nikmat bila kita tau, waktu untuk melepaskannya,
tak seperti yang kualami,
yah. rindu ini rindu tak berkesudahan.
sahabat, ini kisah kita. bersua dalam suara, bercerita dalam suka duka, tertawa dan menangis pernah bersamaan, namun kita tidak bisa mengadu pandangan meski hanya untuk sekedar melihat matamu..
menyakinkan hati bahwa engkau mau menjadi kawan ku.
ya, bertahun tahun mengikat hati untuk tidak bertemu. why? karena kita berpikir lebih baik seperti ini. hingga semua selesai.
janji itu trus bertahan hingga saat semua selesai. dan pada saat selesai semua,  janji itu pun pudar bahkan terhapus waktu
bukan kau yang menghapusnya, bukan pula aku. tapi kehendak illahi yang memutuskan
sayangnya,, keputusan terbaik itu terjadi seiring ribuan tanya
selama semua yang kita lewati selalu diberitakan, giliran kehadiranmu pergi..ya begitu saja. putus semua komunikasi sampai benar2 hilang. hilang suaramu di telingaku
sahabat, aku masih merindu. tapi sampai kapan?
mungkinkah disana kamu masih hidup? atau allah memanggilku saat itu?
satu satunya cara kita berkomunikasi adalah telfon dan sms.
setelah 6 tahun kita berbagi kisah hidup, kau tinggalkan aku bersamaNYa kembali.
maka saat itulah, aku tak pernah lagi bercerita kepada yang lain layaknya ketika kita masih bisa berbagi kisah hingga berjam jam. ah, itu kenangan masa lalu.
setiap nasehat dan kebaikanmu, tetap tersusun rapi dalam ingatan.
aapakah kamu tau? meidyare[i]??

aku ingat, dua mimpi yang kualami sejak 4 minggu kehilangan kontak denganmu.
aku pasrah, bila pesanmu di mimpi tersebut benar benar darimu untukku.
bukankah aku sudah ridho bila allah menghendaki persahabatan ini hanya berakhir seperti ini, sama seperti kita berkenalan dulu,, tiba tiba dan begitu saja.
maka sudah wajar bila akhirnya juga tiba tiba dam begitu saja.
allah,
saat ini aku tak lagi berharap lebih. karena mungkin engkau sudah tidak aka. kembali menghubungi ku lagi. mungkin juga sudah bahagia disana.

tapi apakah masih ada jawaban pasti untukku??
kenapa dan bagaimana?
menghilangkan semua tentang crita ² kita..
kebiasaan selama bwrtahun tahun pasti mengganjal bila tak lagi dilakukan.
maka kini hanya allah d..

mungkin aku perlu yakinkan bahwa

apabila ada sahabat baru yang ku temukan, kupastikan. ia adalah insan terrpilih yang sudah allah siapkan untukku. pengganti mu yang mungkin lebih baik. dan
sahabat hati sekaligus kawan hidup. tempat ku berbagi apa saja tentang suka duka hidup.

relakan kamu ? tentu,

"merindu tak berkesudahan"
mytor